Sayang Aku Ingin Agar Kita Lebih Romantis

Sayang Aku Ingin Agar Kita Lebih Romantis - Sejak beranjak memasuki remaja, wanita membangun ide-ide tentang romantisme yang luar biasa. Coba saja baca semua majalah-majalah dan tabloid wanita, maka tak usah terkejut jika isinya sebenarnya cuma satu hal, ”bagaimana agar  wanita  menjadi lebih baik dalam hubungan cinta.” Semuanya berujung pada bagaimana agar bisa memiliki hubungan cinta yang lebih indah, lebih baik, dan tentu saja lebih romantis.

Maka tak perlu heran pula jika  wanita lah yang menjadi penikmat utama film~film, sinetron, atau telenovela yang bertema cinta. Alhasil, mereka memiliki ide-ide yang begitu banyaknya tentang romantisme. Otomatis, mereka pun berharap banyak untuk mendapatkannya dari pasangannya.

Sialnya, dunia pria bukanlah dunia romantis. Remaja  pria berkembang dengan bacaan majalah dan tabloid olahraga, komputer, dan berbagai hal teknis lainnya, serta menonton film perang dan tayangan olahraga. Maka tidak mengherankan jika  pria  tidak banyak tahu apa yang dimaksud romantisme. ”Sayang, aku ingin agar kita lebih romantis,” pinta  wanita  pada  pria nya. Dalam alam pikiran  wanita , permintaan itu berarti bahwa si  pria harus sering mengatakan cinta, tidak lupa membawakan bunga, makan malam di tempat yang indah, selalu membukakan pintu untuknya, dan melakukan berbagai hal romantis lainnya. Akan tetapi, alih-alih melakukannya, para  pria  justru membelikan si  wanita  HP, memperbaiki komputernya, membersihkan kendaraannya, dan semacamnya. Bagi  pria , yang namanya romantis berarti melakukan hal-hal yang bersifat praktis dan berguna untuk si  wanita . Tidak nyambung, bukan? Tapi itulah yang biasanya selalu terjadi. Salah satu penyebab perbedaan romantisme antara  pria dan  wanita  dimungkinkan gara-gara hormon yang bernama oxcytocin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon cinta ini dilepaskan oleh sistem hormon ke seluruh tubuh manakala kita dipeluk dan merasakan kenyamanan disentuh secara fisik. Pelepasan hormon itu menyebabkan amigdala, yakni bagian otak yang bertanggung jawab terhadap pemrosesan informasi yang menimbulkan emosi, menjadi lebih aktif. Oleh karena itu, kita pun menjadi lebih peka terhadap ekspresi emosi yang tergambar di wajah orang yang memeluk diri kita dan di saat bersamaan kita sendiri pun menjadi lebih emosional.

Nah, oxcytocin merupakan hormon yang terutama memicu emosi yang bersifat ikatan antara dua orang alias cinta. Pada  wanita , hormon itu dilepas lebih banyak sehingga emosi cinta yang dirasakan mereka pun lebih kuat. Ujung-ujungnya kaum hawa pun lebih romantis dan lebih mengharapkan romantisme dari pasangannya. Romantisme para  wanita bisa ditelusur dari jejak evolusi manusia. Sejak zaman purba, kaum  wanita  adalah kaum yang berkepentingan terhadap kesetiaan  pria . Kaum  wanita  ingin menjamin bahwa ketika dirinya hamil dan nantinya melahirkan serta membesarkan anak, si  pria  ikut bertanggungjawab. Kita tahu bahwa dalam kondisi-kondisi itu, para  wanita  menjadi lemah. Mau tidak mau mereka harus mengandalkan  pria. Memiliki lebih banyak cinta dan menjadi romantis merupakan bekal para  wanita  untuk terus menggenggam para  pria  ada di tangan mereka.