Mats Hummels (Jerman)
Keputusan Bayern Munich memperkenankan
Mats Hummels untuk pindah ke Borussia Dortmund tahun 2008 benar-benar menjadi
bumerang. Walaupun baru berusia 23 tahun, pemain belakang tengahâ€
yang tinggi ini merupakan pemain yang paling diandalkan untuk pertahanan
Dortmund.
Dalam persiapannya menuju turnamen, kini
Hummels memiliki status ganda atas namanya setelah disambut kedatangannya dalam
tim senior berkat keberhasilan tahun 2009 di Kejuaraan Eropa di bawah 21 tahun,
dengan Jerman mematahkan Inggris di final dengan skor 4-0.
Ia mulai bergabung di Euro 2012 karena
adanya keraguan atas kesiapan fisik Per Mertesacker.
Alan Dzagoev (Rusia)
Bocah tak bisa diam Dzagoev dibesarkan
di Beslan dan bagi banyak orang Rusia dianggap sebagai bintang besar di masa
mendatang.
Dzagoev bertubuh kurus sekali pada usia
17 tahun ketika tahun 2008 ia diminta untuk bergabung dengan CSKA Moskow
setelah mengikuti divisi kedua Krylia Sovetov.
Pemain tengah serba bisa ini tak pernah
lagi menoleh ke belakang dan memenangkan tiga Piala Rusia dan mengumpulkan
penghargaan sebagai pemain muda terbaik.
Ia menjadi pemain cadangan termuda Rusia
ketika ia memulai debutnya di ajang internasional pada usia 18 tahun 116 hari
dan menjadi salah satu pemain terkemuka bagi tim Dick Advocaat dalam
kualifikasi dan berhasil mencetak empat gol.
Christian Eriksen (Denmark)
Ini merupakan cerminan bakat Eriksen
yang membuat Denmark menaruh harapan mereka untuk Kejuaraan Eropa di pundak
pemain berusia 20 tahun ini.
Eriksen menjadi pemain penting bagi tim
Ajax sejak kepindahannya ke Belanda tahun 2010. Sebagai pemain berbakat, ia
dibandingkan dengan Luka Modric.
Ia mencetak gol sekali saat kualifikasi
namun umpan yang diberikannya tak terhitung jumlahnya, sehingga mendapat pujian
dari pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson, yang mengisyaratkan akan
membuat penawaran bagi Eriksen ketika ia berkomentar: "Ia
pemain yang baik, dengan ciri khas pemain Ajax yang selalu bermain bagus dengan
bola. Kami memiliki banyak pemain muda, tetapi kami selalu mencari bakat".
Yann M’Vila (Prancis)
Panggung memang dipersiapkan bagi
M’Vila untuk memperlihatkan bakatnya karena ia tampaknya ingin menarik
perhatian salah satu klub terbesar Eropa di Euro 2012.
Pemain tengah yang tak kenal lelah ini
juga memiliki kejelian dalam memindahkan bola, sehingga tidak mengherankan jika
M’Vila sudah disebut sebagai calon pengganti Patrick Vieira
walaupun ia baru berusia 21 tahun pada awal turnamen.
Ayah M’Vila berasal dari Kongo, tapi
anak muda itu telah bersumpah untuk kesetiaannya kepada Prancis dan telah
mewakili Les Bleus dari di bawah usia 16 tahun sampai tingkat senior.
Arsenal dan Real Madrid tertarik kepada
M’Vila dan bersiap-siap untuk mencoba dan berunding dengan Rennes untuk
menyerahkan pemain tengah tersebut.
Robert Lewandowski (Polandia)
Karena Blackburn telah berjuang untuk
tinggal dalam Liga Premier Inggris pada musim ini, mereka harus mencari sampai
ke Jerman dan berharap untuk dapat merebut Lewandowski jika ada kesempatan.
Penyerang ini menarik perhatian Rovers
pada tahun 2010 setelah menelurkan 41 gol dalam dua musim terakhir untuk klub
Lech Poznan, tetapi kemudian ia memilih Borussia Dortmund setelah klub Liga
Premier.
Sejak itu, ia melaju pesat, melanjutkan
perhitungan gol musim pertamanya dari sembilan menjadi perolehan 20 gol di
ajang Bundesliga. Pencetak gol yang konvensional berusia 23 tahun ini akan
memimpin serangan Polandia karena mereka berusaha memberi kesan kepada kandang
sendiri.